Kamis, 02 Desember 2010

siapa tau ?

Mungkin sekarang kau menunjukkan pada dunia,
bahwa kau sedih sekali karena ditinggalkan seseorang yang kau sayang,
tapi siapa yang tau kalau ternyata dia menahan tangisnya dan berpura-pura kuat?

Mungkin sekarang kau menyumpahi sesuatu yang buruk padanya,

namun apa kau tau kalau dia selalu berdoa untukmu dalam diamnya?

Mungkin kau memendam amarah ketika melihatnya bersama wanita lain,

tapi taukah kau? dia hanya ingin tau kabarmu, melalui wanita itu.

Mungkin, sekali lagi mungkin..
Kau sudah mampu melupakannya dan bahagia bersama lelaki lain.
Tapi kau, adalah alasannya untuk tetap sendiri.

Kaulah alasannya untuk terus berpura-pura jahat dan seakan tak peduli.

Kaulah alasannya untuk mencoba mengacuhkanmu, berusaha sekuat tenaga hanya untuk sehari saja tanpa mencoba memastikan keadaanmu baik-baik saja.
Karena ia mengerti apa yang dilakukannya ini, tanpa kau sadari akan membuatmu lebih bahagia.

Ia menyimpan perasaannya untukmu
, berjaga-jaga kalau kau disakiti dan kembali padanya, dia berjanji untuk siap melindungimu lagi.

Hati orang,
siapa yang tau?


*seems so pathetic*

Kamis, 21 Oktober 2010

Aku Bangga Menjadi Siswa SMA Negeri 8 Surabaya !

Menjadi salah satu dari jajaran siswa yang masuk dalam data siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surabaya adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Bagaimana tidak? Jangankan memikirkan, mengetahui dimana lokasi SMA Negeri 8 Surabaya pun, aku sama sekali tidak tahu dan tidak berminat ingin tahu ketika itu. Lalu bagaimana ceritanya aku bisa berdiri mengenakan seragam putih abu-abu dengan lebel Sekolah Menengah Atas Negeri 8 saat ini ?

Sedikit cerita, pada saat Penerimaan Siswa Baru SMA tahun ajaran 2010-1011 secara onlen, Sekolah Menengah Atas yang saya pilih adalah SMA Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 9 Surabaya, SMA Negeri 4 Surabaya, dan sama sekali tidak mencantumkan SMA Negeri 8 di situ. Namun, kerena nilai nem.ku hanya 35.65 ketika itu, akhirnya si hari terakhir pendaftaran, aku tergeser dari bangku SMA Negeri 4 Surabaya. Sedih? iya ! Kecewa? Jelas! Menyesal? Tentunya ..

Namun, aku sedikit lebih tenang ketika mendapat kabar dari papa bahwa aku sudah diterima menjadi siswa baru di SMA Negeri 8 Surabaya. Ya, aku masuk SMA Negeri 8 melalui JaPres (Jalur Prestasi) panahan, salah satu bidang olahraga yang aku tekuni selama duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. "Terima kasih yaAllah, karena ternyata Engkau masih memberiku kesempatan untuk duduk di bangku SMA Negeri dan membanggakan orang tuaku." batinku kala itu ..

Aku pun mulai menjalani hari-hari menjadi siswa SMA Negeri 8 sejak tanggal 13 Juli 2010. Awalnya aku memang merasa asing di sekolah itu, karena aku adalah satu-satunya siswa yang berasal dari SMP Negeri 6 Surabaya di sana. Jujur, penyesalan karena tidak bisa duduk di bangku SMA Favorit memang masih terasa di benakku. Namun, aku tetap pada prinsipku : "Bukan karena kita bangga sekolah di situ, namun buatlah sekolah itu bangga karena kita ada di dalam situ :)



Aku tercatat menjadi salah satu siswa di kelas X-10 angkatan 2k9-2k10, dan kini aku telah duduk di bangku kelas XI IPS 4 SMA Negeri 8 Surabaya. Tak terasa waktu bergulir begitu cepaaaat :))

Heran memang, setelah kurang lebih satu setengah tahun menjadi siswi berseragam putih biru, ternyata semua dugaanku di awal pertama kali masuk ke SMAN 8 Surabaya salah besar ! Tadinya, aku mengira aku akan merasa kesulitan untuk bersosialisasi dengan siswa-siswi di sini, aku juga berpikir bahwa tata tertib, kedisiplinan, kesopanan di SMA Negeri 8 tidak sebaik dan setertib sekoah-sekolah favorit di Surabaya, seperti SMA Negeri 5 misalnya. Bahkan aku juga berpikir bahwa prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik di sekolah ini jelaaaas tertinggal jauh di bandingkan mereka (SMAN 5 Sby.red).

Namun kenyataannya, Tata tertib di SMA Negeri 8 Surabaya tidak kalah ketat dengan sekolah-sekolah favorit lainnya. Bahkan kata teman-temanku di SMA lain, tata tertib sekolahku jauh lebh ketat dibandingkan sekolah mereka yang katanya kebih favorit. Kedisiplinan dan Tata Krama para guru, karyawan dan siswa nya pun sejauh ini patut diberi penghargaan :)), dan yang tak kalah pentingnya prestasi SMA Negeri 8, terutama di bidang non akademik sangat patut untuk diberi acungan jempol. Banyak yang mengatakan, SMA Negeri 8 Surabaya adalah gudangnya para siswa berprestasi di bidang non akademik. Pada tahun lalu, SMA Negeri 8 pun berhasil meluluskan siswa-siswinya 100% dan sebagian besar dari mereka diterima di Universitas terbaik. Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi alasan-alasan lain\ yang membuat aku bangga bersekolah di SMA Negeri 8 Surabaya.




SMANDELA JAYAA !!

Kamis, 14 Oktober 2010

Mau Dibawa Kemana Masa Depanku ?

 Tanpa kita sadari pertanyaan-pertanyaan mengenai masa depan sering hadir dalam pikiran kita.
"Apa cita-citaku?", "Bagaimana kehidupanku kelak?", "Mampukah aku
membuat bangga kedua orang tuaku?", "Mau dibawa kemana masa depanku?"
Ya, aku rasa semua orang di muka bumi tentu mendambakan masa depannya cerah, tak terkecuali diriku. Namun bukanlah hal yang mudah untuk menggapai masa depan tersebut. Untuk menggapainya diperlukan usaha dan pengorbanan. Begitu pula aku. Selagi kita masih muda, mungkin dengan memanfaatkan waktu dengan baik adalah kunci utamanya.

Dalam menggapai masa depan, kita perlu mernencanakannya dengan sebuah impian atau biasa kita sebut dengan "cita-cita".Cita-cita itulah yang menjadi penyemangat kita untuk terus belajar dan berusaha demi mewujudkan masa depan yang kita idam-idamkan.

Kemarin, secara tak sengaja aku menemukan seperangkat mainan di gudang. Pada kala itu aku menyebutnya mainan "dokter-dokteran". Mainan yang memuat aku jadi tertawa geli melihatnya. Aku ingat, dahulu sewaktu aku masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, aku mempunyai cita-cita menjadi seorang doker. Alasanku ketika itu sangatlah singkat, supaya bisa mengobati papa dan mama jikabeliau sakit. Aku rasa bukan hanya aku yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter dengan alasan yang sama ketika kecil, karena sampai sekarang banyak sekali anak-anak yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak bahkan balita yang bercita-cita menjadi dokter. Mungkin karena ketika itu kita belum bisa berpikir secara matang.

Ketika usiaku menginjak sepuluh tahun, aku tidak lagi bercita-cita menjadi seorang dokter karena kenyataannya aku takut jarum suntik. Aku beralih cita-cita menjadi seorang guru, karena aku berpikir seorang guru pasti banyak mendapatkan amal jariyah. Bukan hanya itu alasanku bercita-cita mernjadi seorang guru. Di sisi lain, aku juga ingin berbagi ilmu dan mencerdaskan bangsaku. "Kapan lagi aku bisa mengabdi untuk Nusa dan Bangsa?" Itu alasanku setiap kali ditanya soal cita-citaku yang satu ini.

Setelah aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, aku mulai mengenal kata politik. Hal itu membuatku kembali bertanya pada diriku sendiri. "Apa sebenarnya cita-citaku?" Ya, melihat kondisi hukum serta moral di tanah air kita tercinta ini semakin memburuk, aku mempunyai impian untuk memperbaikinya. "Bagaimana Bangsa kita bisa maju kalau para pemimpinnya saja tidak mengenal mana yang baik dan mana yang buruk?" Maka dari itu aku bercita-cita untuk menjadi anggota legislatif.


Kini aku menduduki bangku Sekolah Menengah Atas, suatu usia yang dimana kita harus mulai memikirkan secara matang mengenai masa depan kita kelak. Sampai saat ini aku masih mempertahankan cita-citaku untuk menjadi anggota legislatif. Aku sangat tertarik dengan pelajaran-pelajaran yang menyangkut soal sosial dan politik. Hingga akhirnya aku pun lebih memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dibandingkan Ilmu Pengetahuan Alam, meskipun nilaiku sangat mencukupi untuk masuk ke jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah lulus nanti, aku berniat untuk melanjutkan ke Universitas dan mengambil jurusan Sosial Politik.
Yang membuat aku bahagia, ternyata keluargaku mendukung cita-citaku tersebut. Kata Papa, "Apapun cita-citamu, Papa yakin itu pasti yang terbaik buat kamu." Mendengar hal itu aku jadi lebih bersemangat untuk menggapai cita-citaku. Karena selain berusaha, sebuah cita-cita itu juga perlu mendapatkan restu dari orang tua. Tak luput dari itu semua, kita juga harus senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena segala sesuatu, ada di tangan-Nya.


Semoga cita-cita kita terwujud dengan sempurna :)

Sabtu, 02 Oktober 2010

spasi - dee

S P A S I
Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?

Bukankah kita baru bisa bergerak jika tak ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.

Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring !



*filosofi kopi - dee*

Tugas Kartu nama :D





by : Intan Syahputri Arifin XI-IPS 4 , SMAN8sby

Kamis, 30 September 2010

Belajar membuat surat :)

jangan kaget jangan ketawaa yaaa bacanyaaa ! haha ini tulisan udah lama aku bikin sebenernyaaa, tapi berhubung baru punya blog dan dapet tugas, yaudah sekalian ngepost ini aja daripada bingungbingung mau ngepost apaa hehehe

Untuk kamu, galaksi bima saktiku ..

Apakah kamu tau?
Betapa senangnya aku hanya karena melihatmu di sana, tertawa lepas.
Betapa aku selalu merindukanmu di setiap detik hidupku, dan bahwa aku selalu tersenyum ketika mengingatmu.

Ada rasa yang lain ketika aku membicarakanmu di depan teman-temanku.
Seperti beribu kupu-kupu terbang mengelilingi perutku, dan beribu pelari maraton di jantungku membuatnya semakin kacau.

Mencintaimu, tidak pernah membuatku kelelahan. Mencintaimu begitu mudah, dan imbalannya adalah menjauhimu begitu sulit.
Setiap aku mencoba berlari dari perasaan itu, aku berlari cepat di awal tapi harus berhenti di seperdelapan jalan. Dan dengan kalah, aku menyerah lalu dengan tertatih-tatih kembali ke garis start. Aku ingin tetap mencintaimu saja..

Selamanya, aku dan kamu-lah judul dari alasan kita berbagi.
Dan takkan pernah menjadi kita.
Karena aku tak pernah punya cukup keberanian untuk jujur; bahkan dengan diriku sendiri.

Wahai pria, kisah tentangmu takkan selesai di malam keseribu satu. Buku setebal Harry Potter pun mungkin tak sanggup menampung berbagai emosi dan euforia berlebihanku tentangmu.

Jangan kira aku buta tentangmu, karena dalam bungkamku aku selalu mencoba untuk berbicara dengan hatimu. Membagi cerita, memberi tanda dan menceritakan harapan serta mimpiku yang takkan pernah kau tau. Sayangnya, aku tak pernah mencoba dengan sungguh-sungguh..

Aku tak pernah mampu memandang lurus ke arah matamu, karena aku takut kalau dengan lancang mataku jujur padamu tentang rahasiaku yang selama ini kusembunyikan dengan berbagai cara yang terpikir olehku.
Aku takut ketika kau tau tentang itu, kau akan menjauh dan tidak memberiku kesempatan lagi untuk sekadar mengucapkan ''halo'' padamu..

Pria, kau adalah impian setiap wanita. Kau begitu menyenangkan dan mempesona.
Dan aku, dengan pecundangnya tak mau bersaing dengan wanita-wanita itu. Aku memilih bersembunyi dan menyimpan rasa ini untukku sendiri.

Mencintaimu selalu menyenangkan, di samping dari kepedihan yang harus kutahan ketika aku sadar bahwa aku bahkan tak pernah mampir di orbitmu.

Semoga ketika kau membaca surat ini, kau bisa mengingat wajah seorang wanita yang selalu kau tangkap basah sedang mencuri pandang ke arahmu.
Atau waktu itu kau hanya menoleh biasa?
Entahlah, kadang hatiku berharap terlalu banyak sehingga menafsirkan secara berlebihan.

Wahai pria, mengakhiri surat ini tak pernah mudah. Begitu banyak hal yang tak sempat kuucapkan padamu.
Tapi aku harus, waktuku tak banyak lagi.

Berbahagialah bersamanya..
Dan jika kau masih tak punya petunjuk siapakah aku, aku menyarankan untuk melupakannya saja. Anggap saja aku fans nomer satu-mu :D

Rintik hujan akan membawaku pergi dan menutup bekas kisah yang tak pernah tersampaikan ini. Maaf untuk semua yang terlambat..
Bahkan permintaan maafku pun terlambat.
Aku mencintaimu dengan seluruh keterlambatanku, dan tak pernah mencoba masuk ke gerbang hatimu.

Selamat tinggal, asteroidku, jupiterku, phobosku, meteoroidku..
Suatu saat nanti di kehidupan yang lain, aku akan mencoba untuk tidak terlambat lagi. Jika aku diberi kesempatan kedua..



:) isyaaa 


Baca Artikel lainnya

MySpace glitter graphics: CoolSpaceTricks.com