Kamis, 21 Oktober 2010

Aku Bangga Menjadi Siswa SMA Negeri 8 Surabaya !

Menjadi salah satu dari jajaran siswa yang masuk dalam data siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surabaya adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Bagaimana tidak? Jangankan memikirkan, mengetahui dimana lokasi SMA Negeri 8 Surabaya pun, aku sama sekali tidak tahu dan tidak berminat ingin tahu ketika itu. Lalu bagaimana ceritanya aku bisa berdiri mengenakan seragam putih abu-abu dengan lebel Sekolah Menengah Atas Negeri 8 saat ini ?

Sedikit cerita, pada saat Penerimaan Siswa Baru SMA tahun ajaran 2010-1011 secara onlen, Sekolah Menengah Atas yang saya pilih adalah SMA Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 9 Surabaya, SMA Negeri 4 Surabaya, dan sama sekali tidak mencantumkan SMA Negeri 8 di situ. Namun, kerena nilai nem.ku hanya 35.65 ketika itu, akhirnya si hari terakhir pendaftaran, aku tergeser dari bangku SMA Negeri 4 Surabaya. Sedih? iya ! Kecewa? Jelas! Menyesal? Tentunya ..

Namun, aku sedikit lebih tenang ketika mendapat kabar dari papa bahwa aku sudah diterima menjadi siswa baru di SMA Negeri 8 Surabaya. Ya, aku masuk SMA Negeri 8 melalui JaPres (Jalur Prestasi) panahan, salah satu bidang olahraga yang aku tekuni selama duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. "Terima kasih yaAllah, karena ternyata Engkau masih memberiku kesempatan untuk duduk di bangku SMA Negeri dan membanggakan orang tuaku." batinku kala itu ..

Aku pun mulai menjalani hari-hari menjadi siswa SMA Negeri 8 sejak tanggal 13 Juli 2010. Awalnya aku memang merasa asing di sekolah itu, karena aku adalah satu-satunya siswa yang berasal dari SMP Negeri 6 Surabaya di sana. Jujur, penyesalan karena tidak bisa duduk di bangku SMA Favorit memang masih terasa di benakku. Namun, aku tetap pada prinsipku : "Bukan karena kita bangga sekolah di situ, namun buatlah sekolah itu bangga karena kita ada di dalam situ :)



Aku tercatat menjadi salah satu siswa di kelas X-10 angkatan 2k9-2k10, dan kini aku telah duduk di bangku kelas XI IPS 4 SMA Negeri 8 Surabaya. Tak terasa waktu bergulir begitu cepaaaat :))

Heran memang, setelah kurang lebih satu setengah tahun menjadi siswi berseragam putih biru, ternyata semua dugaanku di awal pertama kali masuk ke SMAN 8 Surabaya salah besar ! Tadinya, aku mengira aku akan merasa kesulitan untuk bersosialisasi dengan siswa-siswi di sini, aku juga berpikir bahwa tata tertib, kedisiplinan, kesopanan di SMA Negeri 8 tidak sebaik dan setertib sekoah-sekolah favorit di Surabaya, seperti SMA Negeri 5 misalnya. Bahkan aku juga berpikir bahwa prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik di sekolah ini jelaaaas tertinggal jauh di bandingkan mereka (SMAN 5 Sby.red).

Namun kenyataannya, Tata tertib di SMA Negeri 8 Surabaya tidak kalah ketat dengan sekolah-sekolah favorit lainnya. Bahkan kata teman-temanku di SMA lain, tata tertib sekolahku jauh lebh ketat dibandingkan sekolah mereka yang katanya kebih favorit. Kedisiplinan dan Tata Krama para guru, karyawan dan siswa nya pun sejauh ini patut diberi penghargaan :)), dan yang tak kalah pentingnya prestasi SMA Negeri 8, terutama di bidang non akademik sangat patut untuk diberi acungan jempol. Banyak yang mengatakan, SMA Negeri 8 Surabaya adalah gudangnya para siswa berprestasi di bidang non akademik. Pada tahun lalu, SMA Negeri 8 pun berhasil meluluskan siswa-siswinya 100% dan sebagian besar dari mereka diterima di Universitas terbaik. Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi alasan-alasan lain\ yang membuat aku bangga bersekolah di SMA Negeri 8 Surabaya.




SMANDELA JAYAA !!

Kamis, 14 Oktober 2010

Mau Dibawa Kemana Masa Depanku ?

 Tanpa kita sadari pertanyaan-pertanyaan mengenai masa depan sering hadir dalam pikiran kita.
"Apa cita-citaku?", "Bagaimana kehidupanku kelak?", "Mampukah aku
membuat bangga kedua orang tuaku?", "Mau dibawa kemana masa depanku?"
Ya, aku rasa semua orang di muka bumi tentu mendambakan masa depannya cerah, tak terkecuali diriku. Namun bukanlah hal yang mudah untuk menggapai masa depan tersebut. Untuk menggapainya diperlukan usaha dan pengorbanan. Begitu pula aku. Selagi kita masih muda, mungkin dengan memanfaatkan waktu dengan baik adalah kunci utamanya.

Dalam menggapai masa depan, kita perlu mernencanakannya dengan sebuah impian atau biasa kita sebut dengan "cita-cita".Cita-cita itulah yang menjadi penyemangat kita untuk terus belajar dan berusaha demi mewujudkan masa depan yang kita idam-idamkan.

Kemarin, secara tak sengaja aku menemukan seperangkat mainan di gudang. Pada kala itu aku menyebutnya mainan "dokter-dokteran". Mainan yang memuat aku jadi tertawa geli melihatnya. Aku ingat, dahulu sewaktu aku masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, aku mempunyai cita-cita menjadi seorang doker. Alasanku ketika itu sangatlah singkat, supaya bisa mengobati papa dan mama jikabeliau sakit. Aku rasa bukan hanya aku yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter dengan alasan yang sama ketika kecil, karena sampai sekarang banyak sekali anak-anak yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak bahkan balita yang bercita-cita menjadi dokter. Mungkin karena ketika itu kita belum bisa berpikir secara matang.

Ketika usiaku menginjak sepuluh tahun, aku tidak lagi bercita-cita menjadi seorang dokter karena kenyataannya aku takut jarum suntik. Aku beralih cita-cita menjadi seorang guru, karena aku berpikir seorang guru pasti banyak mendapatkan amal jariyah. Bukan hanya itu alasanku bercita-cita mernjadi seorang guru. Di sisi lain, aku juga ingin berbagi ilmu dan mencerdaskan bangsaku. "Kapan lagi aku bisa mengabdi untuk Nusa dan Bangsa?" Itu alasanku setiap kali ditanya soal cita-citaku yang satu ini.

Setelah aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, aku mulai mengenal kata politik. Hal itu membuatku kembali bertanya pada diriku sendiri. "Apa sebenarnya cita-citaku?" Ya, melihat kondisi hukum serta moral di tanah air kita tercinta ini semakin memburuk, aku mempunyai impian untuk memperbaikinya. "Bagaimana Bangsa kita bisa maju kalau para pemimpinnya saja tidak mengenal mana yang baik dan mana yang buruk?" Maka dari itu aku bercita-cita untuk menjadi anggota legislatif.


Kini aku menduduki bangku Sekolah Menengah Atas, suatu usia yang dimana kita harus mulai memikirkan secara matang mengenai masa depan kita kelak. Sampai saat ini aku masih mempertahankan cita-citaku untuk menjadi anggota legislatif. Aku sangat tertarik dengan pelajaran-pelajaran yang menyangkut soal sosial dan politik. Hingga akhirnya aku pun lebih memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dibandingkan Ilmu Pengetahuan Alam, meskipun nilaiku sangat mencukupi untuk masuk ke jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah lulus nanti, aku berniat untuk melanjutkan ke Universitas dan mengambil jurusan Sosial Politik.
Yang membuat aku bahagia, ternyata keluargaku mendukung cita-citaku tersebut. Kata Papa, "Apapun cita-citamu, Papa yakin itu pasti yang terbaik buat kamu." Mendengar hal itu aku jadi lebih bersemangat untuk menggapai cita-citaku. Karena selain berusaha, sebuah cita-cita itu juga perlu mendapatkan restu dari orang tua. Tak luput dari itu semua, kita juga harus senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena segala sesuatu, ada di tangan-Nya.


Semoga cita-cita kita terwujud dengan sempurna :)

Sabtu, 02 Oktober 2010

spasi - dee

S P A S I
Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?

Bukankah kita baru bisa bergerak jika tak ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.

Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring !



*filosofi kopi - dee*

Tugas Kartu nama :D





by : Intan Syahputri Arifin XI-IPS 4 , SMAN8sby

Baca Artikel lainnya

MySpace glitter graphics: CoolSpaceTricks.com